Pada kejuaraan pencaksilat yang saya ikuti pada bulan Desember 2009 di Kabupaten Bogor. Saya mengalami beberapa pengalaman yang begitu menyenangkan dan begitu takterlupakan.
pengalaman saya waktu itu, pada waktu itu saya mengikuti latihan rutin di perguruan pencaksilat saya yang berada di Kampus Institut Pertanian Bogor pada hari minggu sebelum satu bulan pertandingan dimulai. setelah latihan di mulai, saya oleh pelatih saya ditunjuk sebagi pelatih sekaligus sebagai atlit silat dalam turnamen nanti. hal itu membuat saya bangga dan saya merasa dipercaya oleh pelatih untuk membimbing teman-teman latihan agar bisa memacu semangat mereka.
Pada minggu depannya saya dan peserta pertandinggan kami mengikuti latihan IPSI yang begitu berat. Selama 2 jam kami latihan badan kami serasa dibanting-banting dan badan kami bagaikan memikul beban yang begitu berat. Kami semua tidak hanya latihan di tempat latihan saja melainkan kami latihan dimanapun kami ada kesenpata latihan demi suatu tujuan yang sama yaitu "MENANG".Selam sebulan penuh kami latihan terus-menrus tanpa henti.
dalam satu bulan penuh latihan demi kelancaran latihan kami tak lupa juiga berdoa. Dalam hal ini pula kami yang ingin bertanding juga tak latihan makan lho. kami juga mengatur pola makan kami agar berat badan yang kita miliki sesuai dengan kelas yang kita akan pertandingkan.
Sudah sebulan kami latihan dan digojlok oleh para pelatih-pelatih yang ada di tempat latihan kami dan tiba lah saat yang dinantikan oleh kami saat-saat yang begitu kami harapkan kemenangan. Pada hari pertam kami semua mengikuti upacara pembukaan, setelah itu pertandingan pertama. salah satu teman kami akan bertanding. setelah semua dipersiapkan oleh panitia teman kami melakukan persiapan dan pemanasan sudah itu teman saya menimbang berat badannya. sebelum melakukan penimbangan saya diberi tahukan oleh salah satu teman saya bahwa ia mengalami cidera di pundaknya. lalu saya tanya " kamu masih sanggup" jawab dia "masih bisa" setelah berdoa melakukan penimbangan ternyata teaman saya timbangannya melebihi batas jadi dia dinyatakan oleh juri diskualifikasi karena kelebihan berat. Tapi saya beri pencerahan "kalau yang demikian jangan berkecil hati masih ada kesempatan lagi kamu sedang di selamaykan oleh Allah bahwa kamu cidera jika kamu masuk kamu akan berakibat fatal pada bahu kamu" kata saya.
pertandingan demi pertandingan teman-teamn kami yang ikut dalam pertandingan ini dilalui satu-persatu kalah karena pori latihan yang begitu berat yang belum mereka alami dalam latihan rutin dan lawan-lawan yang sudah berpenglaman banyak yang cidera. Tinggal saya dan teman saya yang putri bertanding. teman saya yang putri ini ia bertanding dan mengalami kekalahan tapi ia mendapatka juara 3. Selanjutnya saya akan bertanding tapi jeleknya saya selama acara pertandingan saya mempunyai sifat sombong jadi sya juga kena tegoran oleh Allah pertama saya menang WO karena lawan saya tidak hadir, akantetapi dalam pertandinggan berikutnya saya kalah. Saya hanya dapat memegang medali perunngu. walaupun saya hanya mendapatkan perunggu saya merasa sadar dan cukup puas apa yang telah saya dapat.
dalam pengalaman saya dan teman-teman ada hikmah yang tersembunyi dan pelajaran yang sangat berharga di balik semua ini. Untuk Pembaca agar bisa mengambil pesan dan pelajaran dalam blog saya ini. Terima kasih Maaf bila ada salah-salah kata dan tidak berkenan di hati para pembaca.
Jumat, 02 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar